Sabar Menderita karena Kebenaran Kristus


Ilustrasii

Renungan Mingguan Warta Mimbar
Jemaat GMIT Tamariska Maulafa

Minggu 3 Maret 2024
bacaan: 1 Petrus 3:13-22
Sabar Menderita karena Kebenaran Kristus
Sabar adalah suatu sikap atau kemampuan mengendalikan diri menahan emosi serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Di zaman sekarang ini tidak mudah menemukan orang yang sabar. Kesabaran kita seringkali teruji oleh berbagai peristiwa.  
Bacaan I Petrus 3:13-22 merupakan bagian dari surat Rasul Petrus kepada jemaat Kristen yang hidup di tanah rantau yakni Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, Bitania. Pada saat itu iman dan pengharapan kepada Tuhan benar-benar diuji. Karena percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup, orang-orang Kristen harus mengalami penderitaan yang hebat dari penjajahan ke-Kaisaran Romawi. Dari konteks ini kita melihat bahwa orang percaya di sepanjang zaman seringkali berhadapan dengan dua jenis penderitaan. Penderitaan pertama terjadi sebagai bagian alami dari kemanusiaan kita. Sebagai manusia, sama seperti orang beragama maupun tidak beragama lainnya, kita akan mengalami penderitaan fisik, sakit, dukacita, beban pikiran, bahkan kematian. Jenis penderitaan yang kedua ini yang sementara dihadapi oleh org Kristen dalam bacaan kita saat ini.
Dalam situasi dimana hidup yang benar dan saleh terus dihina dan mendapatkan tantangan yang hebat, banyak orang Kristen mulai ragu dan berpaling dari Iman kepada Kristus, Rasul Petrus memberi nasehat kepada jemaat demikian: Sebab tebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat (ay. 17). Rasul Petrus menegaskan bahwa penderitaan yang kita alami harus karena kebenaran Kristus bukan karena kejahatan atau kesalahan yang kita perbuat. Penderitaan karena kebenaran itu adalah penderitaan yang mulia dan berkenan kepada Kristus. Sebaliknya, penderitaan karena kesalahan atau kejahatan yang kita perbuat adalah penderitaan yang tercela, hina dan menjijikkan di mata Tuhan. Selanjutnya Petrus menasehati orang Kristen agar dalam menghadapi dan menangung penderitaaan karena kebenaran Kristus memperhatikan beberapa hal penting:
Pertama, Tetap lakukan kebenaran (ay. 13-14). Rasul Petrus minta agar Kasih dan kebaikan kita sebagai orang Kristen tidak boleh pudar walau kita harus menangung derita karena kebenaran Kristus.
Kedua, Memandang Kepada Kristus (ay. 17-18). Rasul Petrus menekankan: apabila kita mengalami penderitaan karena kebenaran kita harus memandang kepada Yesus Kristus. Ketiga, Menguduskan Kristus dalam hati dan pikiran (15-16; 21-22). Meskipun hidup ini di landa penderitaan, Rasul Petrus menasehati agar setiap orang Kristen harus tetap memiliki komitmen yang sungguh kepada Kristus.
Di minggu sengsara yang ketiga, apa yang dapat kita renungkan dari refleksi firman Tuhan saat ini? Pertama Tetap sabar menderita karena kebenaran. Perhatikan I Petrus 3:14 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. 
Penderitaan hanyalah sebuah proses atau jembatan yang menghantar seseorang pada kebahagiaan, walau memang tidaklah mengenakkan. Kedua Tetap berbuat baik sekalipun menderita. Dalam ayat 17 diungkapkan,” Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. Ketiga; Teladani Kristus yang menderita karena kebenaran. Petrus menegaskan bahwa tidak ada seorang pun di antara jemaat yang lebih menderita jika dibandingkan dengan Kristus. Petrus ingatkan kita tentang Yesus yang memberi teladan rela berkorban dan rela mati demi kebenaran.
Oleh karena itu, dalam menghadapi penderitaan itu, tetaplah bersandar pada-Nya. Hal yang utama ditekankan adalah kita harus tetap menguduskan diri. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! (1 Petrus 3:15a). Justru karena dunia membenci kita, maka Allah mencintai kita. Miliki  hati yang sabar hadapi penderitaan karena melakukan kebenaran. Kristuslah teladan dan kekuatan kita dalam menghadapinya.
Amin.

* * *

Pdt. Ema R. D. Blegur-Fallo, S. Th.

Renungan Mingguan Tamariska Renungan Alkitab GMIT

Berita Terpopuler