Pulihkanlah Kami Dari Pengkhianatan Orang Terdekat

EDITOR GMITJASS
17 Maret 2024 361 x Renungan
PULIHKANLAH KAMI DARI PENGKHIANATAN ORANG TERDEKAT
(LUKAS 22:1-6)
Salah satu kejahatan orang modern di masa kini, yang paling berbahaya dan menyakitkan adalah pengkhianatan. Apa itu pengkhianatan?
Pengkhianatan adalah tindakan atau perilaku yang melibatkan pengingkaran atau pelanggaran terhadap kepercayaan, kesetiaan, atau kewajiban yang sebelumnya telah diakui kepada seseorang, kelompok atau pihak tertentu. Orang yang menghianati Daud dalam kisah Alkitab adalah Absalom, putra Daud sendiri. Absalom memberontak dan mencoba merebut takhta ayahnya, Daud. Yudas tidaklah sendiri. Banyak tokoh di Alkitab tertulis abadi dengan kesalahan/dosa mereka di dalam Alkitab. Kisah yang kita baca merupakan cerita penderitaan Yesus karena pengkhianatan Yudas. Ironis, Yesus diserahkan justru oleh murid-Nya sendiri.
Pengkhianatan Yudas terhadap Yesus di dorong oleh dua hal utama:Pertama, Yudas memberi diri dikuasai iblis (ay. 3-4). Yudas tak sungguh-sungguh menyerahkan diri sebagai murid Kristus yang baik dan setia. Hatinya tidak tulus jalani panggilan kemuridan. Akibatnya, iblis memakai celah itu untuk menggagalkan pekerjaan keselamatan Allah di dalam Yesus. Dengan masuk ke dalam hati Yudas, iblis membisikkan rencana jahat agar Yudas mengkhianati Yesus (Band. Yoh 13:2). Kedua, Sifat Tamak atau serakah (ay. 5-6). Yudas adalah tipe murid yang seringkali jatuh pada kecintaan akan harta benda duniawi. Apa yang keluar dari mulut Yudas tidak jatuh sama dengan apa yang ada di pikiran dan hati. Dalam Yoh 12:6, Yudas berpura-pura peduli terhadap orang miskin namun sesungguhnya ia adalah pencuri yang sering mengambil uang kas yang dipegangnya. Pengkhianatan Yudas pada Yesus membuat hidupnya berakhir dengan tragis. Bukannya keuntungan yang diperoleh dalam hidup tapi kehilangan hidup itu sendiri. Upah pengkhianatan Yudas adalah kematian dirinya. Meskipun ia sadar dan menyesal, Ia akhirnya bunuh diri dengan menggantungkan diri pada sebatang pohon. Tali yang digunakan untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh sehingga perutnya terbelah dan isi perutnya tertumpah keluar (Mat 27:3-10). Tindakan ini menjadi bukti bahwa keuntungan materi dengan menggadaikan Iman tidak akan melahirkan ketenangan batin dan kepuasan spiritual dalam hidup.
Kita belajar dari murid yang satu ini bahwa ternyata karakter yang mencium dan memeluk belum tentu mencintai. Pertanyaannya bagi kita: akankah pemulihan terjadi bagi si pengkhianat dengan orang yang dikhianati? Dapatkah relasi yang ada terjalin baik Kembali Ketika ada luka akibat pengkhianatan? Firman Tuhan hari ini di minggu sengsara yang ke 5 mengajak kita untuk berefleksi dari kisah Yudas mengkhianati Yesus.
Pertama; Pengkhianatan terjadi karena buka celah untuk iblis masuk dan merasuki. Kedua; Pengkhianatan orang terdekat membuat luka yang menyakitkan. Tidak ada orang yang suka dengan pengkhianatan. Jaga hati kita agar tidak mudah berkhianat tapi tetap menjaga kesetiaan dalam relasi hidup bersama. Ketiga; Pulihkan luka karena pengkhianatan dengan mengampuni si pengkhianat. Yesus tidak pernah menyerah untuk menyadarkan Yudas dan mereka yang mengkhianati-Nya. Yesus juga memilih untuk mengampuni bukan mendendam.
Dalam minggu sengsara ke 5 ini kita belajar dari kisah pengkhianatan Yudas Iskariot menyadarkan kita betapa keji dan rapuhnya manusia dalam menjalani kehidupan. Beri diri untuk pulih dari pengkhianatan dengan mengasihi dan mengampuni seperti yang diteladankan Yesus bagi kita. Hari ini juga terjadi perhadapan mjh,bpp dan upp terpilih (jabatan organisasi). ingatlah bahwa kita ini orang terdekat Tuhan. Mempersalahkan Yudas tapi masih hidup spt yudas menunjukan kekristenan yang pura-pura, terlihat saleh padahal hati menyimpan niat jahat kepada orang lain, iri dendam bahkan ambisi menyingkirkan orang lain .. saudara seiman satu gereja, di mana kita bersekutu dan beribadah bersama-sama, di luar dugaan malah menyakiti dan mengkhianati kita seperti musuh. Para pelayan Tuhan yang tampaknya dari luar begitu kompak dalam pelayanan, satu sama lain saling menjatuhkan berhati hatilah jangan kita saling bajual dalam pelayanan karena itu pekerjaan iblis. Mari kita saling melengkapi, mennguatkan, mendorong, memotivasi. supaya gereja tamariska ini semakin hari diberkati Tuhan.
Amin.
* * *